Lokmin Lintas Sektor UPTD PKM Tomoni Timur Bahas Berbagai Masalah Kesehatan

oleh -14.844 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id- UPTD Puskesmas Tomoni Timur menggelar Lokakarya Mini Lintas Sektor (Lokmin Linsek) Triwulan II Tahun 2024, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Kecamatan Tomoni Timur pada Jumat, 19 Juli 2024.

Acara ini dibuka langsung oleh Camat Tomoni Timur, Yulius, didampingi Kepala PKM Tomoni Timur, Ni Luh Gede Sumardani, serta perwakilan dari Polsek Tomoni Timur.

Turut hadir kepala desa, Ketua TP PKK Tomoni Timur, kepala sekolah, BPD, kader posyandu, dan koordinator PLKB Tomoni Timur.

Selanjutnya, berbagai isu kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat di wilayah tersebut dibahas dalam kegiatan ini, antara lain stunting, gizi kurang, ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK), dan penyakit lainnya.

Dalam kesempatan itu, Camat Tomoni Timur, Yulius, mengatakan bahwa Lokakarya Mini Lintas Sektor bidang Kesehatan ini sangat penting bagi masyarakat Tomoni guna membahas berbagai masalah kesehatan di wilayah Tomoni Timur.

“Baru-baru ini kita telah melaksanakan beberapa kegiatan strategis di bidang kesehatan antara lain Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Rembuk Stunting Desa, dan Vaksinasi Rabies pada tiga desa di Tomoni Timur.

Banyak rekomendasi yang menjadi pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan, tentu saja butuh kerjasama dan dukungan semua pihak,” ujar Yulius.

Sementara itu, dalam paparannya, Kepala Puskesmas Tomoni Timur, Ni Luh Gede Sumardani, menyampaikan beberapa hal terkait masalah kesehatan. Data dari beberapa desa menunjukkan angka stunting dan gizi kurang yang masih cukup tinggi.

Desa Purwosari mencatat 4 kasus gizi kurang, 7 kasus berat badan kurang, dan 3 kasus stunting.Di Desa Pattengko, terdapat 5 kasus gizi kurang, 12 kasus berat badan kurang, dan 5 kasus stunting.

Secara total, wilayah ini mencatat 23 kasus gizi kurang, 53 kasus berat badan kurang, dan 24 kasus stunting.

Selain itu, kasus ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) juga menjadi perhatian.Desa Purwosari memiliki 2 kasus dari 15 ibu hamil, sementara Pattengko memiliki 1 kasus dari 11 ibu hamil. Secara keseluruhan, terdapat 8 kasus KEK dari 85 ibu hamil di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, kasus diare pada Juni 2024 juga tercatat signifikan, dengan Desa Purwosari mencatat 21 kasus, dan Desa Manunggal 16 kasus, dari total 84 kasus di wilayah tersebut.

Selain itu, kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) mencapai 74 kasus hingga Juni 2024, dengan Desa Kertoraharjo mencatat jumlah tertinggi, yaitu 17 kasus.

Kemudian, berikut adalah daftar 10 penyakit terbanyak yang tercatat pada Juni 2024: Gastritis 123 kasus baru, ISPA 114 kasus baru, Chepalgia 107 kasus baru, Hipertensi 56 kasus baru, 58 kasus lama, Batuk 83 kasus baru, Pulpitis 88 kasus baru, Rematoid artritis 42 kasus baru, Dermatitis 65 kasus baru, DM 8 kasus baru, 40 kasus lama, Dispepsia 36 kasus baru.

Untuk menambah informasi, kasus rawat inap, penyakit dispepsia menempati urutan pertama dengan 58 kasus, diikuti ISPA dengan 52 kasus dan vertigo dengan 33 kasus.

Adapun, pencapaian program kesehatan lingkungan yang meliputi lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menunjukkan progres positif: Pilar 1 (Stop BABS): 100%, Pilar 2 (CTPS di Air Mengalir): 100%, Pilar 3 (Pengolahan Makanan dan Minuman Aman): 100%, Pilar 4 (Pengolahan Sampah Rumah Tangga Aman): 75%, Pilar 5 (Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga): 75%.

Di akhir paparannya, Kepala Puskesmas Tomoni Timur, Ni Luh Gede Sumardani mengharapkan lokakarya ini dapat meningkatkan kesadaran dan kerjasama antar sektor dalam menghadapi masalah kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Tomoni Timur “Kerjasama lintas sektor sangat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang kompleks di wilayah kami.

Dengan kerjasama yang baik, kami optimis dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.” Kata Ni Luh Gede Sumardani
Masyarakat juga diimbau untuk membawa fotokopi kartu keluarga saat berkunjung ke puskesmas untuk keperluan rekam medis elektronik (RME) serta mengikuti berbagai program kesehatan yang tersedia.(ikp/humas-kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *