Bandung Jadi Tujuan Ketiga, Luwu Timur Pelajari Cara Membakar Sampah Tanpa Polusi

oleh -170 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id- Ada yang berbeda dari pagi di Taman Cibeunying, Kota Bandung, Senin (14/07/2025). Di balik hijaunya taman kota yang ramai oleh aktivitas warga, sebuah rombongan penting dari Kabupaten Luwu Timur tengah menyelami satu pelajaran besar, bagaimana sampah tak lagi menjadi musuh, melainkan sumber solusi.

Hari ketiga benchmarking pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur bersama PT Vale Indonesia, Tbk., kembali melanjutkan misi belajarnya.

Kali ini, tujuan mereka adalah TPS 3R Taman Cibeunying, sebuah tempat yang lebih dari sekadar lokasi pembuangan. Ia menjadi simbol perubahan cara pandang terhadap sampah.

Rombongan dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, yang didampingi Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan, dan Direktur External PT Vale Indonesia, Tbk., Endra Kusuma serta OPD terkait. Mereka disambut hangat oleh Sapto, penanggung jawab alat incinerator, serta pengurus TPS 3R setempat.

TPS 3R Taman Cibeunying membakar sekitar 4 ton sampah per 8 jam, dan saat seluruh sampah yang masuk adalah jenis kering, kapasitasnya bahkan bisa mencapai dua kali lipat.

Teknologi yang digunakan, Incinerator simpel, yang uniknya, memanfaatkan sampah itu sendiri sebagai bahan bakar, tanpa mencemari lingkungan.

“TPS ini melayani sekitar 50 kelurahan di Kota Bandung dan menggunakan incinerator yang sangat efisien. Tidak butuh bahan bakar tambahan karena sampahnya jadi pembakar sendiri. Polusi juga minim, sangat ramah lingkungan. Ini bisa jadi model untuk TPA Terpadu di Luwu Timur,” ungkap Bupati Irwan usai meninjau fasilitas.

Apa yang dilihat hari ini bukan hanya alat pembakar sampah, tapi potensi masa depan. Sistem pengelolaan modern ini berpeluang untuk diadopsi langsung oleh Pemkab Lutim, mengingat dari empat TPA yang dimiliki, dua di antaranya kini sudah ditutup dan hanya TPA Ussu yang masih berfungsi.

“Saya akan segera membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti semua kunjungan ini, mulai dari Yogyakarta, Banyumas, hingga Bandung. TPS 3R seperti di Towuti dan beberapa kecamatan lain juga akan kita optimalkan. Kita juga sedang upayakan pembangunan TPS 3R di Tomoni dan Burau, berkolaborasi dengan PT Vale,” tambahnya penuh semangat.

“Saya mohon doa masyarakat dan bantuan dari PT. Vale untuk bisa berkontribusi dengan pemerintah daerah nantinya,” pungkas Bupati Irwan Bachri Syam.

Direktur External PT Vale, Endra Kusuma, menyambut baik langkah-langkah yang diambil Bupati Lutim. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama.

“Kami siap berkolaborasi, karena ini bukan hanya tugas Pemda, tapi juga masyarakat dan perusahaan. Kami sudah melihat beberapa konsep di berbagai kota, dan nanti bisa kami kombinasikan agar hasilnya lebih optimal. Tinggal tunggu arahan dari Pak Bupati dan DLH,” jelas Endra.

Sementara itu, Sapto, penanggung jawab incinerator di TPS 3R Cibeunying, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan rombongan dari Luwu Timur.

Ia melihat bahwa kehadiran mereka menambah semangat baru dalam membangun ekosistem pengelolaan sampah di Indonesia.

“Kunjungan ini menunjukkan semangat mengelola sampah telah tersebar ke seluruh pelosok negeri. Kami senang jika ada masukan dari Lutim yang bisa kami pelajari juga. Prinsipnya, kita saling berbagi pengalaman untuk memperbaiki sistem ke depan,” ujarnya.

Yogyakarta, Banyumas, dan kini Bandung. Tiga kota dengan tiga pendekatan berbeda telah menjadi laboratorium pembelajaran langsung bagi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur.

Kini, semua mata tertuju ke masa depan, apakah Luwu Timur akan menjadi pionir baru dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di Sulawesi Selatan? Jika komitmen ini benar-benar diwujudkan, bukan tidak mungkin sampah akan menjadi awal dari perubahan besar di Luwu Timur, bukan sebagai masalah, tapi sebagai peluang. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *