Lutim, warta.luwutimurkab.go.id- Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten menggelar kegiatan penerimaan dan penjemputan Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD), sebagai bagian dari pelaksanaan Lokus Program Aksi Serentak Sadar Gizi (ASS) tahun 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Sasana Praja, Kantor Bupati Luwu Timur, Senin (28/07/2025), dan secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah, H. Bahri Suli, mewakili Bupati Luwu Timur.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan, dr. Adnan D. Kasim beserta jajaran, para Camat, para Kepala Desa, Tim Aksi Stop Stunting yang beranggotakan Tenaga Pendamping Gizi Desa, Dokter, Kader Pendamping, PKK Desa dan PKK Kabupaten.
Dalam sambutannya, Sekda Bahri Suli menegaskan bahwa, percepatan penurunan stunting merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional, provinsi, maupun daerah.
Oleh karena itu, kata Sekda, kehadiran Tim Aksi Stop Stunting yang akan bertugas selama 90 hari di 21 desa dan kelurahan lokus, patut disambut dengan penuh antusias.
“Kami percaya, dengan kolaborasi lintas sektor, pendekatan berbasis data, serta intervensi yang terarah, permasalahan stunting di desa lokus ini dapat kita tangani secara efektif,” tegas Bahri Suli.
Lanjut Sekda mengatakan, para pendamping yang akan turun langsung ke lapangan merupakan tenaga profesional yang membawa keahlian, dedikasi, dan semangat untuk mendampingi masyarakat dalam upaya peningkatan gizi.
“Selama keberadaan Tim Aksi Stop Stunting di lapangan, kami berharap terjalin sinergi yang kuat antara tim dengan pemerintah desa, kader kesehatan, tokoh agama, dan seluruh elemen masyarakat,” harapnya.
Adapun intervensi yang dilakukan akan terpusat di Rumah Gizi, meliputi pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu bagi ibu hamil, formula PKMK, edukasi gizi, serta fasilitasi akses terhadap layanan kesehatan esensial.
Program ini akan menyasar 630 anak bermasalah gizi dan 42 ibu hamil penderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) di 21 desa/kelurahan lokus, dengan harapan tak ada lagi anak-anak yang kehilangan masa depannya akibat stunting.
“Melalui kegiatan ini, mari jadikan desa lokus sebagai model percontohan dalam percepatan penurunan stunting. Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat desa untuk memberikan dukungan dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang dijalankan Tim Aksi Stop Stunting,” tutup Bahri Suli.
Melalui kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, dr. Adnan D. Kasim, turut membawakan materi terkait pelaksanaan Program Pendampingan Gizi dalam rangka Aksi Stop Stunting, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang melibatkan para peserta, guna memperdalam pemahaman sekaligus menjawab berbagai kendala teknis yang mungkin dihadapi di lapangan.
Sebagai informasi, Adapun Desa Lokus yang menjadi sasaran yaitu, Desa Jalajjja, Lauwo, Lagego, Burau Pantai, Lumbewe, Cendana Hijau, Lampenai, Bawalipu, Arolipu, Tarengge, Wonorejo, Kasintuwu, Wonorejo Timur, Maleku, Mekar Sari, Pertasi Kencana, Kalaena Kiri, Tawakua, Tampinna, Taripa dan Wewangriu. (asn/ikp-humas/kominfo-sp)