Awal 2026, Pabrik Pupuk Organik PT DDS Direncanakan Mulai Dibangun di Luwu Timur

oleh -3.363 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id – Rencana pembangunan pabrik pupuk organik di Kabupaten Luwu Timur kian mendekati tahap realisasi. Setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada September 2025 lalu, investor PT Dana Daya Sejahtera (DDS) mengundang khusus perwakilan Luwu Timur untuk melihat langsung fasilitas pabrik pupuk yang mereka kelola di Yogyakarta.

Dalam pertemuan tersebut, PT DDS memastikan bahwa pembangunan pabrik pupuk organik di Luwu Timur ditargetkan mulai awal 2026, sebagai bagian dari upaya mendorong pertanian berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Rencana ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang ditandatangani oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, bersama Direktur yang juga investor PT DDS, Ni Wayan Sritini, SH. MKn. MM., di Kantor Bupati Luwu Timur, Senin, 29 September 2025.

Pabrik pupuk organik tersebut direncanakan berlokasi di Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu, dengan luas lahan sekitar 1,5 hektare.

PT DDS diketahui telah mengembangkan pabrik pupuk di sejumlah wilayah di Indonesia, di antaranya Yogyakarta, Kalimantan, dan Sumatera.

Kunjungan perwakilan Luwu Timur ke pabrik PT DDS di Yogyakarta dilakukan pada Selasa (23/12/2025), guna melihat langsung sistem produksi dan teknologi yang digunakan.

Investor PT DDS, Sritinimengungkapkan, ketertarikan perusahaannya berinvestasi di Luwu Timur dilandasi oleh besarnya potensi sektor pertanian di daerah tersebut.

“Saat pertama kali datang, kami melihat hamparan sawah yang sangat luas. Kami memang mencintai dunia pertanian dan fokus pada pertanian organik. Dari situ kami menilai Luwu Timur sangat potensial menjadi basis pertanian organik,” ujarnya.

Pada tahap awal, pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi sekitar 15 ton pupuk organik per hari, atau setara 390 ton per bulan, jika dikali 26 hari produksi dalam sebulan.

Adapun nilai investasi masih dalam tahap perhitungan karena pengembangan dilakukan secara bertahap.

“Kami ingin berjalan step by step. Jika hasilnya bagus dan kebutuhan meningkat, tentu investasi akan kami tambah,” jelasnya.

Penanggung jawab Proyek PT DDS Luwu Timur, Dwi Puji Astuti menjelaskan, bahan baku pupuk organik akan memanfaatkan limbah organik lokal yang selama ini belum dimaksimalkan.

“Mulai dari sekam padi, bongkol dan pelepah sawit, dedaunan, sisa tanaman, hingga sampah rumah tangga non-plastik. Banyak potensi di sekitar kita yang selama ini terbuang,” ungkap Dwi.

Pabrik ini akan menggunakan teknologi Nutrinow berbasis bioteknologi pico, yang diklaim mampu memperbaiki struktur tanah secara cepat, termasuk lahan yang sebelumnya tercemar bahan kimia.

“Dalam satu kali tanam saja hasilnya sudah terlihat. Tanah yang rusak bisa kembali subur dan hasil panennya tetap organik,” tambahnya.

Sementara itu, Iwhan, Tenaga Ahli Pupuk Organik PT DDS menyebutkan, penggunaan pupuk organik ini tidak hanya memperbaiki kesuburan tanah, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan produktivitas hasil panen petani.

Dalam jangka panjang, proyek pabrik pupuk organik ini diproyeksikan mampu menyerap 20-an tenaga kerja lokal untuk tahap pertama, namun akan bertambah seiring dengan peningkatan kapasitas produksi.

Selain itu, PT DDS juga berencana melibatkan masyarakat melalui pembentukan bank sampah organik, sebagai upaya edukasi pemilahan sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru di tingkat desa.

Mediator Luwu Timur, Sahidin Halun, menegaskan bahwa, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur memberikan dukungan penuh terhadap investasi tersebut.

“Luwu Timur sangat terbuka terhadap investasi. Ini bukan hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga sosial. Apalagi pabrik pupuk organik dengan teknologi seperti ini belum ada di Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Pembangunan pabrik pupuk organik ini direncanakan dimulai setelah seluruh proses perizinan dan administrasi rampung, yang ditargetkan pada Januari 2026.

Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu sekitar tiga bulan hingga pabrik siap beroperasi.

Diharapkan, kehadiran pabrik pupuk organik ini mampu mendorong sinergi antara investor, petani lokal, BUMDes, dan koperasi desa, sekaligus memperkuat posisi Luwu Timur sebagai daerah berbasis pertanian organik.

“Harapannya, ekonomi daerah bergerak, lapangan kerja terbuka, dan kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” pungkas Sahidin. (cul/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *