Lutim,warta.luwutimurkab.go.id- Pemerintah Kabupaten Luwu Timur terus menegaskan komitmennya dalam membangun desa sebagai kekuatan utama perekonomian daerah melalui program unggulan PANDU JUARA (Pembangunan Desa Unggul, Maju, dan Sejahtera). Program ini bukan sekadar penyaluran bantuan dana, melainkan sebuah skema besar transformasi ekonomi desa yang dirancang secara terstruktur, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Melalui program PANDU JUARA, Pemkab Luwu Timur mengalokasikan dana sebesar Rp2 miliar per desa kepada 33 desa percontohan. Dana tersebut tidak dikelola secara individu, melainkan ditransfer dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diposisikan sebagai penggerak utama roda ekonomi desa.
Lebih jauh, PANDU JUARA mendorong terbangunnya kolaborasi lintas desa melalui pembentukan BUMDesma (Badan Usaha Milik Desa Bersama). Desa-desa yang memiliki komoditas unggulan serupa, seperti kakao, padi, perikanan, peternakan ayam petelur, hingga perikanan budidaya, disatukan dalam satu kekuatan ekonomi bersama.
Di sinilah rantai nilai mulai dibangun secara sistematis.
BUMDes di tingkat desa berperan sebagai penyedia bahan baku, mulai dari penyediaan bibit, pakan, hingga pengelolaan hasil panen masyarakat. Sementara itu, BUMDesma mengambil peran strategis pada skala yang lebih besar, yakni pada sektor pengolahan, industri, dan pemasaran produk unggulan desa.
Setiap BUMDesma diwajibkan menyusun business plan yang matang dan realistis sebagai fondasi pengembangan industri pengolahan. Dari aktivitas usaha tersebut, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh akan dikembalikan kepada desa-desa anggota sebagai Pendapatan Asli Desa (PADes), sesuai dengan porsi penyertaan modal masing-masing desa.

Tak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, PANDU JUARA juga menegaskan keberpihakannya kepada masyarakat lokal. Seluruh BUMDesma diwajibkan menyerap tenaga kerja dari desa setempat, sehingga mampu membuka lapangan kerja baru sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga desa.
Untuk memastikan program berjalan profesional, efektif, dan tepat sasaran, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menghadirkan pendampingan teknis terpadu. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bertindak sebagai leading sector, didukung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis sesuai komoditas yang dikembangkan, serta lembaga pendamping profesional PT Tuhuner Ide Nusantara (Pionir).
Pendampingan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari proses budidaya, pengolahan hasil, hingga tata kelola kelembagaan. Bahkan, pengelola BUMDesma dipilih melalui mekanisme job fit, guna memastikan setiap posisi strategis diisi oleh sumber daya manusia yang kompeten dan memahami ekosistem bisnis desa.
PANDU JUARA bukanlah program jangka pendek. Program ini merupakan peta jalan ekonomi desa, yang menghubungkan potensi lokal dengan manajemen modern, kolaborasi antar desa, serta dukungan penuh dari pemerintah daerah.
Melalui PANDU JUARA, desa tidak lagi ditempatkan sebagai objek pembangunan, melainkan sebagai subjek utama penggerak ekonomi daerah.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga PANDU JUARA bisa kita kickoff. Program ini kita jalankan untuk kepentingan seluruh masyarakat dan peningkatan pendapatan asli desa,” jelas Bupati Irwan Bachri Syam, usai melakukan Kickoff Program Pandu Juara, Jumat (26/12/2025). (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)






