warta.luwutimurkab.go.id Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) dari PT. Vale Indonesia yang melibatkan Pemerintah dan masyarakat di wilayah pemberdayaan saat ini bertransformasi menjadi program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM). Program ini memanfaatkan dana Corporate Sosial Responsibilty (CSR) PT. Vale Indonesia yang diluncurkan bertepatan peringatan Hari Jadi ke-16 Kabupaten Luwu Timur.
Direktur Support and Site Services PT. Vale Indonesia, Agus Superiadi mengatakan, sesuai amanat Undang-Undang, perusahaan pertambangan mineral dan batubara diminta untuk menyusun rencana induk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat agar dapat berkontribusi mendukung program pembangunan jangka menengah daerah.
Menurutnya, program PMDM yang telah dijalankan diantaranya melengkapi berbagai fasilitas pendidikan usia dini termasuk akreditasi PAUD, membangun dan melengkapi berbagai fasilitas kesehatan dasar di Posyandu, Pustu dan Puskesmas, juga membantu pengembangan sentra-sentra ekonomi rumah tangga. Selanjutnya mengembangkan pertanian sehat ramah lingkungan dan berkelanjutan serta pengembangan UKM yang muaranya diharapkan melahirkan kemandirian desa bagi masyarakat pasca tambang.
Namun untuk tahun ini, program berbeda karena fokusnya lebih berorientasi pada pengembangan kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi wilayah secara terpadu atau program PKPM.
“Ada 10 kawasan perdesaan yang telah dibentuk dan siap melaksanakan pembangunan kawasannya. Program ini menyentuh 38 desa pada empat wilayah pemberdayaan PT. Vale Indonesia,” kata Agus saat acara malam ramah tamah peluncuran program PPM di Taman Antar Bangsa (TAB) Sorowako, Jumat malam (03/05/2019).
Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler mengharapkan program pemberdayaan masyarakat PT. Vale Indonesia ini terus menerus berubah. Karena hal ini berdampak positif dan penanda bahwa evaluasi program terus berjalan untuk mencari formula yang tepat, menyusun program kemandirian desa melalui program yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan program yang disepakati ini bisa mendorong kemandirian dan keberlanjutan progam. Saya tetap butuh masukan masyarakat untuk mengevaluasi program ini. Namun yang utama, program ini harus berdampak positif bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Husler.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, Pemerintah Provinsi sangat merespon program pengembangan kawasan ini. Menurutnya, tidak ada yang susah kalau semua yang terkait saling bersinergi dan berkolaborasi.
“Ketika kita semua yang terkait terlibat, dan ketika semuanya fokus. Maka kita semua akan menikmati manfaat dari program yang telah kita rencanakan,” jelasnya.
Peluncuran program ini ditandai penyerahan dokumen Rencana Pengembangan Kawasan Perdesaan (RPKP) dari Ketua Tim Koordinasi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Luwu Timur, Irwan Bachri Syam yang juga Wakil Bupati Luwu Timur kepada Direktur Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT, Luthfi Latief, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler dan Direktur Support and Site Services PT. Vale Indonesia, Agus Superiadi.
Turut hadir dalam acara itu, Lana Saria selaku Kasubdit Keselamatan Mineral dan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM. (hms/ikp/kominfo)