Kilas Balik Terbentuknya Desa Purwosari (Refleksi Hari Ulang Tahun ke-41 Desa Purwosari) By : Mas Gandhi

oleh -5.386 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id- Desa Purwosari terletak di kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur provinsi Sulawesi Selatan. Awalnya Purwosari merupakan bagian dari Desa Mulyasri, yang dulunya dikenal dengan nama Madiharjo. Tokoh dari Desa Mulyasri, Pak Bajuri, pernah menyatakan bahwa wilayah Madiharjo ini hanya layak ditempati oleh orang-orang dari Mataram. Hal ini seolah menjadi kenyataan ketika pada tahun 1969, terjadi program transmigrasi korban bencana alam (KBA) dari Yogyakarta dalam dua gelombang. Kemudian, pada tahun 1970, dilanjutkan dengan transmigrasi sektoral dalam dua gelombang.

Namun, masa awal pendirian desa ini tidaklah mudah. Pada tahun 1971 hingga 1973, masyarakat menghadapi masa kelam ketika wabah malaria tropika dan kaki gajah melanda, menyebabkan banyak korban jiwa dan beberapa penduduk terpaksa meninggalkan desa. Pada tahun 1974, datanglah momentum bersejarah ketika Sri Paku Alam IX, Wakil Hamengkubuwono IX yang bernama Bendoro Raden Mas Haryo dari Kerajaan Mataram, datang untuk meresmikan Desa Kertoraharjo. Masyarakat Purwosari pun meminta beliau untuk berkunjung dan mendengarkan aspirasi mereka terkait wabah yang melanda serta memberikan pertimbangan untuk mengganti nama wilayah dari Madiharjo menjadi Purwosari, yang berarti “Purwo” (Wiwitan atau permulaan) dan “Sari” (inti atau utama). Sri Paku Alam IX menyetujui perubahan nama tersebut dan setelah kembali ke Yogyakarta, beliau mengutus petugas kesehatan bernama Pak Yunus untuk menuntaskan wabah yang sudah merajalela selama hampir tiga tahun. Pak Yunus bekerja sama dengan petugas kesehatan setempat untuk memberikan perawatan dan pengobatan bagi penderita wabah.

Pada tahun 1975, wabah tersebut akhirnya berhasil diatasi, dan masyarakat mulai kembali menjalani kehidupan normal, termasuk bekerja sebagai buruh untuk membuat badan jalan lorong desa dan saluran irigasi. Sebelum resmi menjadi desa definitif, Purwosari terbagi menjadi dua wilayah Rukun Keluarga (RK), dengan Pak Subarno sebagai ketua RK sebelah utara dan Pak Hendro sebagai ketua RK sebelah selatan.

Pada tahun 1982-1983, dimulailah persiapan untuk pemekaran desa. Desa Purwosari resmi menjadi desa definitif pada 29 Agustus 1983, dengan Muhammad Tahir sebagai Pejabat (PJ) Kepala Desa. Pada tahun yang sama, diadakan pemilihan kepala desa (pilkades) pertama, dan Muhammad Tahir terpilih sebagai kepala desa. Namun, ia hanya menjabat selama satu tahun dan tidak dapat melanjutkan kepemimpinannya, sehingga jabatan tersebut dipegang oleh Sekretaris Desa, Edi Priyanto.

Pilkades kedua diadakan pada tahun 1988, dan terpilihlah Bapak Sabdo Wiyono sebagai kepala desa dengan masa jabatan 8 tahun, hingga tahun 1996. Di akhir masa jabatannya, terjadi penundaan pilkades akibat gejolak reformasi, dan Pak Lagiyo ditunjuk sebagai Pejabat Sementara (PYMT) selama dua tahun.

Pilkades ketiga diadakan pada tahun 1999-2007, dan Bapak Lagiyo terpilih sebagai kepala desa. Pilkades keempat pada tahun 2007 kembali dimenangkan oleh Bapak Lagiyo yang menjabat hingga tahun 2015. Pada Pilkades kelima tahun 2014, Bapak Tambyis Dwiyanto terpilih sebagai kepala desa, mulai menjabat pada tahun 2015, namun mengundurkan diri pada tahun 2018.

Pilkades keenam diadakan pada tahun 2020, dan Bapak Lagiyo kembali terpilih dan menjabat hingga saat ini. Datanya dikumpulkan dari hasil wawancara dengan berbagai sumber primer. (Ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *