Dinkes Lutim Gelar Pertemuan Tenaga Sanitasi Lingkungan, Bahas Adaptasi Perubahan Iklim

oleh -102 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id – Dalam upaya memperkuat pengelolaan pelayanan kesehatan lingkungan serta menghadapi tantangan perubahan iklim, Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur menggelar Pertemuan Tenaga Sanitasi Lingkungan, yang berlangsung di Aula Wisma Trans Malili, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Luwu Timur, dr. Helmy Kahar, dan dihadiri oleh perwakilan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala UPTD Puskesmas, para tenaga sanitarian, serta sejumlah Kepala Desa dari berbagai wilayah di Luwu Timur.

Menurut dr. Helmy, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyosialisasikan Adaptasi Perubahan Iklim Kesehatan Lingkungan (APIKL) serta memperkenalkan pedoman terbaru Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap berbagai program kesehatan lingkungan yang telah berjalan di puskesmas.

“Pertemuan ini sangat penting karena menjadi wadah bagi kita semua untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam penerapan kebijakan kesehatan lingkungan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2023 tentang Kesehatan Lingkungan dan Permenkes Tahun 2014 tentang STBM,” jelas dr. Helmy dalam sambutannya.

Ia menegaskan, persoalan pencemaran lingkungan kini semakin kompleks. Pencemaran tidak hanya terjadi pada air dan udara, tetapi juga pada media tanah yang menjadi bagian penting dari ekosistem kehidupan manusia.

“Pencemaran tanah di Indonesia bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti tumpahan minyak, limbah B3, penggunaan pestisida berlebihan, serta cemaran biologis dari bakteri patogen dan telur cacing yang berasal dari kotoran manusia,” ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan program dan kegiatan yang terstruktur serta berkelanjutan dalam upaya pengendalian pencemaran media lingkungan, baik air, udara, tanah, pangan, maupun sarana bangunan.

Hal ini juga mencakup pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.

dr. Helmy menambahkan, keberhasilan upaya pengendalian ini harus ditopang oleh tenaga kesehatan yang terlatih serta penggunaan alat pemeriksaan yang akurat dan memadai, sehingga langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan bisa dilakukan secara tepat sasaran.

Dengan terselenggaranya pertemuan ini, Dinas Kesehatan Luwu Timur berharap para tenaga sanitarian dapat memperkuat komitmen dalam menjaga kualitas lingkungan dan berperan aktif dalam edukasi masyarakat menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *