Dari Manurung hingga Margomulyo, Cahaya Literasi Menyala di Desa

oleh -1.067 views

Lutim, warta.luwutimurkab.go.id- Memasuki hari kedua pelaksanaan penilaian lomba perpustakaan desa tingkat Kabupaten Luwu Timur, tim penilai kembali melanjutkan kunjungannya ke dua perpustakaan desa peserta, yakni Perpustakaan Lentera Ilmu Desa Manurung (Kecamatan Malili) dan Perpustakaan Sumber Ilmu Desa Margomulyo (Kecamatan Tomoni Timur), Rabu (12/11/2025).

Di Desa Margomulyo, Kecamatan Tomoni Timur, tim penilai disambut hangat oleh pemerintah kecamatan bersama pemerintah desa dan pengelola perpustakaan.

Salah satu juri, Amin Sri Muhammad, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan perpustakaan desa tahun ini.

“Saya melihat perpustakaan sekarang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dari segi sarana dan prasarana sudah jauh lebih baik dan lebih lengkap,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Tomoni Timur, Yulius, yang turut hadir mendampingi penilaian, menilai lomba ini sebagai bentuk nyata semangat desa membangun peradaban lewat literasi.

“Kita berharap hasil penilaian hari ini bisa memberikan motivasi sekaligus saran kepada pemerintah desa agar Perpustakaan Desa Margomulyo dapat menjadi referensi dan tempat bagi masyarakat untuk mencari ilmu serta menjadi perpustakaan yang inklusif secara sosial,” ujarnya.

Dari Desa Manurung, Kecamatan Malili, semangat yang sama juga tampak jelas. pengelola Perpustakaan Lentera Ilmu, Riska, menilai kegiatan ini menjadi kesempatan bagi pengelola untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.

“Melalui kegiatan ini, perpustakaan desa dapat kita kembangkan dengan lebih baik. Ini juga memacu kreativitas kami sebagai pengelola, tidak hanya dalam penyediaan sarana dan prasarana, tetapi juga dalam menjadikan perpustakaan sebagai ruang bagi masyarakat untuk berkreasi dan belajar,” ungkapnya.

Di akhir kunjungan, Suriyanti, salah satu juri lainnya, juga memberikan apresiasi atas semangat kedua desa dalam menumbuhkan budaya baca di tengah masyarakat.

“Kami melihat bagaimana pengelola berupaya menghadirkan perpustakaan sebagai ruang belajar yang menyenangkan dan inklusif. Inilah esensi dari gerakan literasi desa,” ujarnya.

Dari Desa Manurung hingga Desa Margomulyo, terlihat satu hal yang sama yaitu cinta pada ilmu dan semangat untuk maju.

Dengan semangat literasi yang tumbuh di desa-desa, diharapkan perpustakaan dapat terus menjadi pusat pembelajaran, inspirasi, dan penggerak kemajuan masyarakat di Kabupaten Luwu Timur. (eld/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *