Luwu Timur Siap Jadi Sentra Ayam Petelur, Bupati Irwan Pimpin Ekspose Teknologi Close House

oleh -172 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas desa, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kembali menunjukkan komitmennya melalui program PANDU JUARA (Pembangunan Desa Unggul Juara).

Salah satu fokus utama program ini adalah pengembangan Potensi Budidaya Ayam Petelur, yang diekspose secara resmi dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, Ahad (16/11/2025).

Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Luwu Timur ini turut dihadiri Pj. Sekda Lutim, Dr. Ramadhan Pirade, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Aini Endis Anrika, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Adni Juana Fachruddin, sejumlah kepala OPD terkait, tenaga ahli/pendamping, serta lima kepala desa dari wilayah sampel pengembangan ayam petelur.

Kelima desa tersebut adalah Desa Lumbewe (Kecamatan Burau), Beringin Jaya dan Bangun Jaya (Kecamatan Tomoni), serta Pertasi Kencana dan Sumber Agung (Kecamatan Mangkutana).

Dalam arahannya, Bupati Irwan mengungkapkan bahwa ekspose ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian study tiru yang sebelumnya dilakukan di beberapa daerah, termasuk Blitar yang dikenal maju dalam industri peternakan ayam petelur.

“Saya sengaja menghadirkan konsultan yang sekaligus akan menjadi mitra kita nanti, agar desa-desa yang memiliki potensi ini bisa berkolaborasi. Kita akan menyiapkan bentuk kerja sama yang jelas, mulai skema hingga model pengembangan ayam petelur secara menyeluruh,” ujar Bupati Irwan.

Ia mengungkapkan, pertemuan ini menjadi wadah untuk memaparkan secara detail pola pengembangan, mulai teknis hingga manajemen usaha.

Konsultan mitra, Zuhal Natsir, dalam pemaparannya menjelaskan bahwa sistem yang akan diterapkan adalah sistem kandang “close house”, sebuah teknologi kandang modern yang mampu memberikan keamanan biologis serta pengaturan ventilasi yang optimal untuk mengurangi stres pada ayam.

“Tujuan sistem ini adalah menyediakan sarana peternakan modern yang efisien, meningkatkan ketersediaan pangan bergizi, sekaligus membuka lapangan kerja,” jelas Zuhal.

Ia juga memaparkan berbagai aspek teknis lainnya, mulai dari desain kandang, strain ayam layer, sistem kontrol, jenis pakan, drinking system, feeding system, ventilasi, hingga aspek finansial investasi.

Menanggapi pemaparan konsultan, Bupati Irwan menyebutkan bahwa teknologi yang ditawarkan sangat mirip dengan apa yang ia lihat saat kunjungan ke Blitar.

“Tenaga kerja di kandang close house tidak banyak, hanya sekitar empat orang dengan standar kerja yang ketat dan menggunakan APD. Pengelolaan teknologi juga hanya membutuhkan 2-3 orang, sehingga manajemen sumber daya manusia harus benar-benar dipersiapkan,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya pola perekrutan yang tepat serta manajemen operasional yang profesional agar unit budidaya dapat berjalan optimal.

Irwan juga mengarahkan agar setelah ekspose ini, segera dirumuskan skema kerja sama tiga pihak antara BUMDESMA, dinas terkait, dan mitra strategis.

“Saya minta semua pihak terlibat. OPD terkait, desa, dan BUMDESMA harus diberdayakan. Ini harus segera diselesaikan,” ujarnya. (rhj/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *