Dinas Parmudora Lutim Gelar FGD Penyusunan RIG Matano Menuju Geopark Nasional

oleh -99 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id – Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Parmudora) Kabupaten Luwu Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Rencana Induk Geopark (RIG) Matano sebagai salah satu dokumen wajib dalam proses pengusulan Geopark Matano menjadi Geopark Nasional, di Aula Wisma Golden House, Malili, Kamis (20/11/2025).

FGD ini juga merupakan tindak lanjut dari surat Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Universitas Hasanuddin (UNHAS) Nomor 64882/UN4.1.1/TU.01/2025 tanggal 18 November 2025, perihal pengajuan pelaksanaan FGD penyusunan rencana induk pengembangan Geopark Kabupaten Luwu Timur.

Kepala Dinas Kominfo-SP Luwu Timur yang juga Ketua Tim Percepatan Penyusunan Geopark Matano, Andi Tabacina Akhmad, hadir sekaligus memberikan arahan dalam kegiatan ini.

Andi Tabacina Akhmad menegaskan bahwa penyusunan rencana induk merupakan tahapan strategis untuk memperkuat kelengkapan dokumen pengusulan Geopark Matano sebagai Geopark Nasional.

“Keberadaan dokumen rencana induk bukan hanya sebagai syarat administrasi, tetapi juga sebagai pijakan dalam pengelolaan geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity yang terintegrasi dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor, baik pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, maupun komunitas, agar konsep pengembangan geopark dapat terwujud secara komprehensif dan berkelanjutan.

“Semoga langkah ini dapat mempercepat terwujudnya Geopark Matano sebagai Geopark Nasional dan menjadi kebanggaan masyarakat Luwu Timur,” pungkas Andi Tabacina.

Turut hadir Plt. Kepala Dinas Parmudora Lutim, Muhammad Safaat DP., Kepala Dinas PMD, Drs. Rapiuddin Tahir, OPD terkait, perwakilan Direktur Eksternal Relation PT Vale Indonesia Tbk, Camat, Pengelola Malili Biodiversity Center (MBC), Ketua IKA Geologi Luwu Timur, serta praktisi Cultural Diversity.

FGD ini menghadirkan narasumber kompeten, di antaranya Deddy Irfan Bachri dari Jeneral Manajemen Pangkep dan Dr. Yadi Mulyadi dari Universitas Hasanuddin.

Melalui FGD ini, diharapkan lahir rumusan bersama yang komprehensif untuk mendukung pengembangan Geopark Matano sebagai destinasi geowisata yang berstandar nasional, sekaligus memperkuat posisi Luwu Timur sebagai daerah yang kaya akan warisan geologi, budaya, dan keanekaragaman hayati. (bkr/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *