Diseminasi AMP-SR, Upaya Pemkab Lutim Tekan AKI dan AKB

oleh -4.307 views

Lutim,warta.luwutimurkab.go.id – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Dinas Kesehatan menggelar pertemuan Diseminasi Hasil Audit Maternal Perinatal – Surveilans Respon (AMP-SR) serta evaluasi daya Maternal Perinatal Death Notification (MPDN), bertempat di Aula Wisma Trans Malili, Kamis (18/12/2025).

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan perinatal melalui pemanfaatan hasil analisis AMP-SR serta evaluasi data MPDN, sehingga dapat mendukung upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Luwu TImur.

Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur, dr. Adnan D. Kasim, yang diikuti oleh para Direktur Rumah Sakit, Tim Sekretariat AMP-SR, Kepala Puskesmas dan Pengelola MPDN dari Puskesmas se-Kabupaten Luwu Timur.

Adapun pemateri dalam kegiatan ini yakni Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Lutim, Nelly Mualim, dr. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi sekaligus penggagas lahirnya MPDN, yang turut membawakan materi melalui zoom meeting, serta Penelaah Teknis Kebijakan Luwu Timur, Marni Ahmad.

Dalam sambutannya, dr. Adnan menyampaikan bahwa diseminasi hasil AMP-SR dan evaluasi MPDN merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya dalam upaya menurunkan AKI dan AKB di Lutim.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam menurunkan AKI dan AKB tidak dapat dicapai oleh satu pihak saja, melainkan membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan.

“Keberhasilan menurunkan AKI dan AKB tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Kolaborasi dan sinergi adalah kunci utama,” ujar dr. Adnan.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh peserta menjadikan kegiatan tersebut sebagai wadah untuk memperkuat koordinasi, menyatukan langkah, serta meneguhkan komitmen bersama dalam peningkatan pelayanan kesehatan.

dr. Adnan juga menekankan bahwa hasil diseminasi ini merupakan bahan penting yang perlu disebarluaskan agar dapat dipahami dan diterapkan secara optimal di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

“Intinya adalah bagaimana kita memberikan pelayanan yang berkualitas sehingga mampu mencegah terjadinya AKI dan AKB. Inilah dasar pelaksanaan diseminasi, yakni menyebarluaskan langkah-langkah dan upaya pencegahan agar angka kematian ibu dan bayi terus dapat ditekan,” pungkasnya. (asn/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *