Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Luwu Timur, rupanya punya cerita lucu yang rada-rada horor dalam melayani masyarakat yang membutuhkan indentitas diri.
Mereka kerap bertemu langsung orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia datang mengurus E-KTP dan Surat Pindah Penduduk. Demikian Nataniel Rampo Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Luwu Timur saat di temui Warta Lutim.
“Ini Fakta, bukan cerita kosong ya, kalau mau ketemu orang yang sudah dinyatakan meninggal dunia tapi masih hidup disini tempatnya,” ujar Nataniel.
Setelah melakukan penelusuran ternyata kasus itu terjadi akibat mau kawin lagi, ada juga yang ingin dapat bantuan, karena dulu Luwu Timur pernah menganggarkan untuk santunan bagi warga Luwu Timur yang meninggal dunia contoh kasus ya ada di daerah Mangkutana, ga usah saya sebut detailnya, seorang isteri melaporkan suaminya meninggal dunia karena mau kawin lagi, parahnya berkas itu ditanda tangani Kepala Desa.
Seiring perjalanan waktu, ternyata yang dilaporkan sudah meninggal itu datang ke Kantor Dukcapil ingin mengurus surat pindah. Saat dibuka file nya tertulis yang bersangkutan sudah dilaporkan meninggal dunia. Kita juga kaget, yang bersangkutan marah-marah karena merasa dilecehkan.
Belum lagi yang sengaja mengaku dirinya sudah meninggal untuk mendapatkan santunan kematian. Ini terjadi di zaman Andi Hatta sebagai Bupati, mereka tidak sadar dengan sendirinya ini akan terungkap, ketika yang bersangkutan mengurus kartu Penduduk.Apa yang harus kami lakukan kata Nataniel , tidak lain harus memulihkan kembali statusnya, supaya data kependudukan akurat, dan yang bersangkutan juga bisa mengurus kepentingannya karena me