Mini Lokakarya Stunting, Wabup Puspawati Dorong Keterlibatan Aktif Kecamatan dan Desa

oleh -1.012 views

Lutim, warta.luwutimurkab.go.id- Wakil Bupati Luwu Timur, Sekaligus Ketua TPPS, Hj. Puspawati Husler, secara resmi membuka kegiatan Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Luwu Timur Tahun 2025, yang digelar di Aula Kantor Camat Malili, Senin (23/06/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengawal, mengevaluasi, dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya percepatan penurunan stunting serta pendampingan keluarga di tingkat kecamatan dan desa.

Lokakarya ini juga menjadi forum penting untuk membangun komitmen bersama antara pemerintah daerah, pemerintah kecamatan dan desa, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Dalam sambutannya, Wabup Puspawati menegaskan pentingnya peran strategis pemerintah kecamatan dan desa yang menjadi garda terdepan dalam pelayanan masyarakat.

“Pemerintah kecamatan dan desa sebagai garda terdepan dapat mengenal langsung kondisi keluarga berisiko stunting, tahu desa mana yang masih membutuhkan perhatian khusus, serta memiliki jejaring hingga tingkat dusun dan rumah tangga,” tegas Wabup Puspawati.Menurutnya, upaya pengawalan penurunan stunting harus dimulai sejak dini, dimulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga anak yang baru lahir.

Ia juga menekankan pentingnya kelengkapan data stunting, serta pelibatan tokoh agama dan masyarakat dalam proses edukasi dan pendampingan.

“Anak-anak adalah harapan dan penerus kita. Mari kita kawal bersama agar mereka tumbuh sehat dan menjadi aset berharga di masa depan,” ujarnya.

Melalui pertemuan ini, Wabup Puspawati juga mengajak seluruh peserta yang hadir untuk meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam intervensi stunting sampai kepada sasaran utama, yakni ibu hamil, balita, dan keluarga berisiko stunting, memperkuat peran kader, Posyandu, dan PKK dalam edukasi dan pemantauan gizi serta mendorong keterlibatan aktif pemerintah desa.

Sementara, Plt. Kepala DP2KB Lutim, Nursih Hariani menyampaikan pentingnya fokus dan koordinasi dalam penanganan stunting di Kecamatan Malili.

“Hari ini kita akan berdiskusi bersama untuk mencari tahu mengapa stunting masih terjadi, dan bagaimana penanganannya. Ke depan, pendamping keluarga, PKB/PLKB, dan tenaga kesehatan harus lebih fokus agar stunting bisa dicegah dan angka kasusnya menurun,” ungkap Nursih.

Secara khusus, Nursih mengingatkan Ketua TPPS Kecamatan Malili agar menjadwalkan rapat koordinasi secara rutin, sebagai bentuk komitmen dan langkah berkelanjutan dalam upaya penanggulangan stunting.

“Dengan semangat gotong royong, kita optimistis angka stunting di Luwu Timur dapat terus ditekan,” tandas Nursih.

Sebagai informasi, pertemuan ini dilanjutkan dengan sesi Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting di Kecamatan Malili, yang dipandu langsung oleh Kabid Keluarga Berencana DP2KB Luwu Timur, Suliati.

Turut Hadir, Dinas Kesehatan, Kasi Pemerintahan Kec Malili, Danramil, Kapolsek, Ketua TP PKK Desa, Kepala Puskesmas, Tim Pendamping Keluarga (TPK), PKB / PLKB Kecamatan Malili serta Dinas P2KB dan jajaran. (asn/ikp-humas/kominfo-sp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *